Senin, 26 November 2018

Tugas Resume PNFI


RESUME
 Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi dan Metode Program PNFI
Dosen pengampu: Didik Kurniawan, M.Pd




Oleh
Ine S Insani
NPM :162103012






JURUSAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2018

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat, karunia serta kasih sayang terbesar-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan resume dari beberepa kelompok.
Resume ini disusun bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Strategi dan Metode Program PNFI. Selain itu sebagai upaya untuk memberikankesimpulan dari beberapa kelompok yang sudah presentasi yang tujuannya agar bisa mengevaluasi individu maupun kelompok.
Dalammenyelesaikan resume ini, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1.        Bapak Didik Kurniawan, M.Pd sebagai dosen mata kuliah Strategi dan Metode Program PNFI, yang telah memberikan arahan dan tujuan dalam pembuatan resume ini;
2.        Kedua orang tua penulis untuk doa dan motivasi dan mendukung dalam pembuatan resume ini;
3.        Rekan-rekan Pendidikan Masyarakat 2016 yang telah memberikan dukungan dalam pembuatan resume ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dan keterbatasaan dalam pembuatan resume ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi memperbaiki resume ini dalam penulisan lain dikemudian hari dan semoga resume ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih.                    

         Tasikmalaya, 06 April 2018


Penulis,



KETAWA
(KELOMPOK TANI WANITA)
Program KETAWA (Kelompok Tani Wanita) yang di khusus kan untuk ibu rumah tangga di desa baik yang bekerja maupaun yang tidak bekerja. Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini yaitu menaman tanaman sejenis sayur di masing-masing pekarangan rumah dengan cara teknik menanam yang baik dan benar dari Dinas Pertanian dan pamong.
A.    Teknik Pelaksanaan Program
1.      Tahap 1 : Sosialisasi
Pada tahap pertama melakukan koordinasi dengan pihak desa setempat mengenai program yang akan dilaksanakan, untuk disampaikan kepada Ibu PKK daerah tersebut. Sosialisasi berikutnya langsung disampaikan kepada sasaran program (Ibu Rumah Tangga) mengenai waktu dan tempat serta gambaran program.
2.      Tahap 2 : Pelatihan
-Teori : Pemahaman dasar , pada tahap ini diadakan pemberian materi tentang pemahaman dasar mengenai teknik pertanian yang disampaikan oleh pihak dinas pertanian kota atau kabupaten tersebut.
Pemberian motivasi yaitu untuk dilakukan oleh kepala desa tersebut.Tujuan dari pemberian motivasi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat (ibu rumah tangga) dalam kegiatan tersebut.
-Tahap Praktek
a. Demonstrasi : memperlihatkan hasil nyata dari program yang akan dilaksanakan melalui audio visual. Demonstrasi melalui tahap praktek yaitu oleh pihak dinas pertanian.
b. Simulasi : para warga atau ibu pkk dapat mempraktekan secara langsung sesuai dengan demonstrasi yang telah dipaparkan.
c. Eksekusi : tahap pemetaan sesuai dengan lokasi tahap pelaksanaan di pekarangan rumah warga masing-masing.
d. Evaluasi dan Pengkaderan : pada tahap ini warga yang berkaitan dalam melihat dan menilai kekurangan dalam proses program yang telah dilaksanakan .
- Metode dan Strategi Kegiatan
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Simulasi
d. Praktek



















PERNIK JASA
(Program Pra Nikah Remaja Desa)
Program PERNIK JASA merupakan program yang dibuat atas dasarkepedulian dan keprihatinan terhadap masyarakat yang di suatu daerah tertentu terdapat tingkat kelahiran anak meningkat dikarenakan kurangnya pengetahuan mengenai kematangan dalam menjalani bahtera rumah tangga, kemudian angka perceraian sangat tinggi dikarenakan ketidak harmonisan dalam rumah tangga, dan kurangnya pemahaman mengenai bahaya menikah di usia muda.Dari permasalahan tersebut, dibentuklah program PERNIK JASA yang dalam pelaksanaannya mengacu kepada patokan pendidikan dalam masyarakat. Menindaklanjuti program tersebut merupakan program yang terjadi proses pembelajaran di dalamnya, dengan demikian dalam pelaksanaannya mengacu kepada beberapa patokan, diantaranya:
a.       Program belajar, dalam pelaksanaan program tersebut dilaksanakan kegiatan dalam pembejaran berupa penyuluhn mengenai pengethun pra nikah, kemudian program gerakan Ibu Rumah Tangga berwirausaha yang berjuan dalam menunjang kebutuhan pokok dalam rumah tangga, dan perencanaan jumlah anak dengan tujuan untuk menurunkan angka kelahiran bayi.
b.      Pamong belajar, dalam kegiatan ini terdapat beberapa ahli yang dapat memberikan pengetahuan dan arahan kepada warga belajar, pamong yang  terdapat di kegiatan ini diantaranya dari pihak Kantor Urusan Agama yang memang menangani masalah pernikahan, kemudian pamong dari BKKBN yang merupakan ahli dalam mempersiapkan keluarga berencana, dan pamong dari dinas kesehatan terkait dengan pengetahuan kesehatan pra nikah.
c.       Tempat belajar dalam kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kantor Desa, GOR, mupun sekolah-sekolah yang merupakan mitra dari kegiatan tersebut.
d.      Sarana dan prasarana bejalar dalam kegiatan ini diantaranya, untuk sarana penunjang seperti, alat pengeras suara (sound system), lyar proyektor, infocus, kursi, dan alat tulis. Sedangkan untuk prasarananya yaitu berupa tempat belajar (aula, ruangan) tempat parkir, dan ruang kesehatan.
e.       Dana belajar, dalam pelaksanaan kegiatan tersebut sumber dana yang didapatkan dari beberapa sumber diantaranya penggunaan dana desa, kemudian dana daan sponsorship dari dinas-dinas terkait dalam kemitraan.
f.       Warga belajar, dalam pelaksanaannya sasaran dalam kegiatan tersebut di khususkan untuk remaja usia 17 tahun ke atas atau usia matang dalam pernikahan dan ibu maupun bapak rumah tangga yang sedang membina keluarga harmonis.
g.      Sumber belajar, dalam kegiatan memperoleh pengajaran tersebut warga belajar dapat memperoleh sumber belajar dari ahli agama, ahli kesehatan dan ahli dalam sosial dan atau psikologi.
h.      Kelompok belajar, dalam pelaksanannya terbagi menjadi beberapa kelompok dalam pelaksanaannya diantaranya terdapat kelas remaja binaan, kelas wirausaha, dan kelas usia matang menikah.
i.        Ragi atau motivasi belajar, yang menjadi dasar dalam pembelajaran ini yaitu berasal dari kesadaran diri pribadi, kemudian kesadaran dari lingkungan, kesadaran dari agama, kesadaran dari orang tua dan merupakan program pemerintah dalam mensejahterakan dan mengatasi masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
j.        Hasil belajar, diharapkan warga belajar yang siap untuk menikah, kemudian warga belajar yang mampu memperbaiki rumah tangganya dan warga belajar yang mandiri dalam kesejahteraan keluarga.  
                                                                                                    








KELUARGA MULTITALENT
Keluarga multitalent merupakan suatu program yang diusung oleh Konsentrasi Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI), program ini di rumuskan bersama-samauntuk membentuk suatu keluarga yang lebih produktif dan lebih efisien dalam berbagai bidang. Selain hanya dapat mengatur dan menjalankan kehidupan keluarga, juga dapat membina, berinovasi terhadap keluarganya dan keluarga lainnya untuk memajukan masyarakat. Seperti yang kita ketahui banyak sekali program yang telah dilaksanakan dimasyarakat untuk mendongkrak kesejahteraan dari segi ekonomi. Namun program yang dilaksanakan tersebut dirasa begitu banyak kekurangan sehingga tak aneh bila mana program yang diselenggarakan gagal.
Program multitalent hadir dengan konsep yang berbeda dengan pelaksanaannya, dimana pada pelaksanaan program ini berfokus pada lima keluarga dahulu, dengan hal ini bukan berarti kita mengabaikan masyarakat yang lain, namun hal ini dilakukan untuk bisa lebih fokus dan kita bisa melihat parameter keberhasilannya. Dengan hanya berfokus kepada lima keluarga saja kita bisa megevaluasi, misalnya dengan jangka waktu per tiga bulan kita bisa menilai keluarga mana yang mampu mengikuti proses pembelajaran dan mencapai suatu perubahan dan mana yang tidak. Dengan hanya berfokus pada lima keluarga saja kita bisa sembari mengkaderisasi keluarga tersebut agar menjadi contoh untuk masyarakat yang lain, sehingga bila mana program usai maka kelima keluarga tersebut yang mempumyai andil untuk menjadi sumber belajar bagi masyarakat yang lain.
BAHAN AJAR ATAU MATERI
1.      Kesehatan:
a.       Gizi
b.      Pelayanan Ibu Hamil dan bersalin
c.       Pelayanan Ibu Nifas dan menyusui
d.      Pelayanan Bayi dan Remaja
e.       Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PBHS)
2. Pendidikan
a.       Menjadi Orangtua hebat
b.      Memahami  perlilaku dan belajar anak usia dini
c.       Meningkatkan perilaku baik anak
d.      Bermain sebagai cara anak belajar
e.       Meningkatkan kemampuan bahasa anak
f.       Membantu anak sukses di sekolah
g.      Meningkatkan wawasan dalam setiap bidang
3. Ekonomi
a.       Pengelolaan keuangan keluarga
b.      Tabungan dan Kredit
c.       Usaha mikro kecil dan menengah
d.      Kewirausahaan
e.       Pemasaran
4. Perlindungan Anak
a.       Perlindungan Anak
b.      Hak Anak termasuk anak berkebutuhan Khusus
c.       Mencegah kekerasan dalam rumah tangga
d.      Perlindungan ibu
5. Spiritual
a.       Pendidikan ibadah.
b.      Pembinaan mengenai pokok-pokok ajaran Islam dan al-Qur’an.
c.       Pendidikan Akhlaq.
d.      Pendidikan aqidah lslamiyah




RPJ
(Relawan Peduli Janda)
Janda dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu wanita yang tidak bersuami lagi karena bercerai ataupun karena ditinggal mati suaminya. Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa seorang istri yang sudah ditinggalkan oleh suaminya baik itu karena perceraian ataupun meninggal, yang dimana seorang istri harus hidup secara mandiri tanpa bantuan dari seorang suami,maupun keluarga dari sang suami. Mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri dan anak-anaknya. Bukan hal yang mudah menjadi seorang janda karena beban yang dihadapi cukup berat baik itu dalam hal menafkahi keluarga dan menerapkan pendidikan terhadap anak-anaknya.
Dari keadaan tersebut kami memiliki suatu gagasan untuk mencoba memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi oleh seorang janda agar tidak merasa terbebani untuk menjadi seorang ibu sekaligus ayah bagi anak-anaknya.Program Relawan Peduli Janda (RPJ) merupkan program sosial yang bertujuan untuk membantu masyarakat, khususnya para janda, dengan harapan para janda menjadi mandiri, kreatif, dan produktif.
Ada beberapa program yang akan kami jalankan, yang semuanya diadakan melihat dari kondisi yang   dialami para  janda dan anaknya. Diantara programnya adalah
A.    Kewirausahaan
Seorang istri yang ditinggal suami, sebagian besar akan mengalami masalah dalam bidang eknomi, seperti yang dijelaskan dalam bab  II landasa Teori tentang kesulitan finansial karen tiak ada sosok pencari nafkah.
Pada program ini, diharapkan janda akan  menjadi mandiri dengan berwirausaha sendiri.Kewirausahaan lebih memfokuskan pada usaha kuliner yaitu usaha Cup Cake Janda dan juga usaha Catering.
B.     Parenting Tanpa Ayah
Berdasar teori bahwa anak yang dibesakan tanpa ayah akan mengalami dampak  buruk untuk kondisi anak, dan teori tentang kondisi ibu yang membesarkan anak tanpa ayah,baik finansial, fisik, sosial dll, maka program ini mengharapkan para ibu tanpa ayah akan mendidik anak dengan baik melalui pengetahuan dan praktek yang nanti akan diberikan. Program ini akan dijalankan secara berkelanjutan dan bertahap. Dan juga akan diberikan pendammpingan tentang pendidikan anak oleh ahlinya.
C.     Senam
Ini salah satu program agar para janda lebih terbuka dengan lingkungan sosial, dan lebih menyibukan diri agar tidak terus tenggelam dalam kesedihan.

.













                                                  



KPL
(Komunitas Peduli Lansia)

A.      Program KPL (Komunitas Peduli Lansia)
Komunitas ini bergerak dalam lingkungan sosial memberikan pemahaman kepada semua anak agar bisa berbakti kepada orang tua khususnya lansia dengan Mengadakan kegiatan-kegiatan yang disukai oleh lansia seperti jalan-jalan, shopping, bermain dan pembekalan guna mempersiapkan kehidupan selanjutnya. KPL menjadi aspirasi atau wadah bagi orang tua yang dimiliki keinginan tetapi belum bisa menyampaikan keinginannya tersebut karena takut merepotkan anak-anaknya. Adapun Program yang dibuat dalam KPL ini adalah sebagai berikut:
1)        Sosialisasi KPL
Dalam sosialisasi ini didalamnya berisi pengenalan tentang apa itu KPL dan menjelaskan betapa pentingnya KPL untuk lansia yang diikuti oleh para orang tua yang lanjut usia serta anak dari lansia tersebut dan beberapa pemateri yang profesional seperti psikologi untuk lansia, serta tokoh lansia yang produktif agar menjadi motivasi lansia lainnya.
 Tujuan dari sosialisasi KPL yaitu selain menumbuhkan motivasi lansia agar produktif dan menggunakan waktunya dengan kegiatan bermanfaat, juga menyadarkan anak mereka agar lebih memperhatikan orang tuanya sehingga tidak ada lagi lansia yang terlantar, selain itu memberikan tips atau trik bagaimana menghadapi sifat lansia serta  berbakti dan menyempatkan waktu untuk bersama dengan orang tuanya.


2)        Program Lansia Sehat
Program Lansia Sehat merupakan proses pelayanan yang ditujukan menjaga atau meningkatkan kondisi fisik dan kesehatan lanjut usia, sehingga dapat melaksanakan peran sosialnya. Tujuan dari program ini untuk Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang cara hidup sehat, meningkatkan kesadaran dan motivasi untuk melaksanakan pola hidup sehat serta memulihkan, memelihara dan meningkatkan kondisi fisik lanjut usia.
Bentuk program lansia sehat ini berupa posyandu lansia yaitu untuk mengontrol kesehatan lansia dan kegiatan kesehatan lainnya seperti senam lansia yang menyenangkan agar dapat meningkatkan kualitas kesehatan lansia serta menjadikan lansia yang aktif dan bersosialisasi dengan yang lainnya.
3)        Program Lansia Bahagia dan Produktif
Adanya program  ini salah satunya dengan mengajak lansia dalam kegiatan menyenangkan seperti tafakur alam, jalan- jalan religi, shopping, dll. Hal ini sebagai Upaya yang dilaksanakan dalam rangka mengembangkan kreativitas untuk meningkatkan semangat hidup lansia agar bahagia dalam menjalankan kehidupan serta meningkatkan keimanan lansia. Tujuan lainnya yaitu untuk menciptakan suasana menyenangkan bagi lansia,  Menciptakan suasan gembira dan akrab diantara sesama lansia dengan pihak KPL  serta lingkungan sosialnya.
Sedangkan agar lansia menjadi produktif maka KPL memfasilitasi mereka untuk mengembangkan hobi, bakat serta minat mereka seperti merajut, bernyanyi dan keterampilan lain untuk mengisi waktu luangnya sehingga merasa nyaman bergabung dengan KPL. Hasil keterampilan mereka juga akan disalurkan oleh KPL guna meningkatkan perekonomian dengan dibuantya rumah kreatif lansia yang berisi hasil keterampilan keratif lansia.
Tujuan kegiatan ini selain adanya pengisian waktu luang, menyalurkan bakat dan minat, serta mengembangkan potensi yang dimiliki juga menciptakan aktivitas yang produktif, menciptkan relasi antar lansia dan saling tukar pengalaman.

















BAPEREN
 (Belajar Parenting Keren)
Program BAPEREN atau kepanjangan dari Belajar Parenting Keren, merupakan sebuah program yang disusun oleh kelompok 6 pada mata kuliah Strategi dan Metode PNFI. Program tersebut merupakan sebuah pemikiran dari masalah yang sedang di hadapi atau masalah yang akan datang jika tidak di cegah dari sekarang. Pada program tersebut terdapat tahapan dalam pelaksanaannya, tahapan tersebut diantaranya:
a)      Tahapan pemikiran gagasan, yang mana penyusun memikirkan dan merumuskan gagasan program tersebut sesuai dengan masalah yang terjadi atau suatu pencegahan dari masalah yang akan atau sedang terjadi di masyarakat,
b)      Tahap perencanaan program, dalam tahap tersebut penyusun merencanakan dan kemudian menuangkan kedalam sebuah karya yang dalam penerapannya tersebut berupa makalah,
c)      Tahap penerapan program, penyusun dalam menerapkan program tersebut setelah melalui tahap pemikiran dan perencanaan mulailah dengan tahap penerapan, yang mana dalam penerapan program terdapat kegitan-kegiatan berupa;
1)      Sosialisasi program, yang dilakukan dengan cara mensosialisasikan atau memberikan informasi mengenai program tersebut kepada masyarakat yang bersangkutan,
2)      Workshop, dalam program BAPEREN ini metode yang digunakan di dalamnya adalah workshop atau seminar yang merupakan penerapan dalam penerapan Kelas Orang Tua ini, yang telah tersusun secara sistematis, sesuai dengan maksud dari program tersebut.
3)      Tindak lanjut dari program atau pengkaderan, merupakan aksi nyata atau penerapan upaya mendukung pelaksanaan program BAPEREN yang bisa berjalan dan digerakannya oleh Orang Tua yang menunggu anaknya pulang sekolah. Dalam pelaksanaan program tersebut terbagi menjadi kelas-kelas yang mana dalam kelas tersebut dikelompkan berdasarkan usia anak yaitu:
Kelas A: 0-2 tahun
Kelas B: 3-4 tahun
Kelas C: 5-6 tahun
4)      Evaluasi, tujuan diadakannya evaluasi ini yaitu untuk masukan atau keritikan supaya kedepannya Program BAPEREN ini dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan para Orang Tua.
Tujuan dari tindak lanjut tersebut diharapkan adanya ibu-ibu yang bisa mengelola Program BAPEREN ini untuk berjalan sesuai target yang telah di tetapkan atau bisa disebut sebagai kader dari setiap Kelasnya minimal 2 Orang perkelas untuk berjalannya program.

0 komentar:

Posting Komentar