• This is Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Senin, 26 November 2018

PKBM (Definisi, Tujuan, Fungsi, dan Program)




PKBM Sebagai Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (Community Learning Center)
A.    Definisi Pusat Kegiatan Belajar (PKBM)
Ada beberapa definisi yag teridentifikasi tentang Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. Pada awal pendiriannya PKBM merupakan pusat seluruh kegiatan belajar masyarakat dalam rangka peningkatan pengetahuan, keterampilan/keahlian, hobi atau bakatnya yang dikelola dan diselenggarakan sendiri oleh masyarakat. (Imam Prihadiyoko, Kompas, Juni 2001).
Beberapa definisi lain dari PKBM yang teridentifikasi diantaranya adalah: UNESCO (1998) memberikan definisi: Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat adalah sebuah lembaga pendidikan yang diselenggarakan diluar sistem pendidikan formal diarahkan untuk masyarakat pedesaan dan perkotaan dengan dikelola oleh masyarakat itu sendiri serta memberikan kesempatan pada mereka untuk mengembangkan berbagai model pembelajaran dengan tujuan mengembangkan kemampuan dan keterampilan masyarakat agar mampu meningkatkan kualitas hidupnya.
Umberto Sihombing (1999), menyebutkan PKBM adalag sebuah model pelembagaan yang diartikan, bahwa PKBM sebagai basis pendidikan masyarakat, dikelola secara profesional oleh LSM atau organisasi kemasyarakatan lainnya, sehingga masyarakat dengan mudah dapat berhubungan dengan PKBM dan meminta informasi tentang berbagai program pendidikan masyarakat, persyaratannya, dan jadwal pelaksanaanya.
Dari definisi-definisi tersebut disimpulkan, bahwa PKBM adalah sebuah lembaga pendidikan yang dikembangkan dan dikelola oleh masyarakat serta diselenggarakan diluar sistem pendidikan formal baik diperkotaan atau di pedesaan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan belajar kepada seluruh lapisan masyarakat agar mereka mampu membangun dirinya secara mandiri sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Sehingga definisi tersebut, PKBM berperan sebagai tempat pembelajaran masyarakat terhadap berbagi pengetahuan atau keterampilan dengan memanfaatkan sarana, prasarana, dan potensi yang ada di sekitar lingkungannya (desa, kota), agar masyarakat memiliki keterampilan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup.
B.     Tujuan dan Tugas-tugas PKBM
Ada tiga tujuan penting dalam rangka pendirian dan pengembangan PKBM :
a.       Memberdayakan masyarakat agar mampu mandiri (berdaya)
b.      Meningkatkan kualitas hidup masyarakat baik dari segi sosial maupun ekonomi
c.       Meningkatkan kepekaan terhadap masalah-masalah yang terjadi di lingkungannya sehingga mampu memecahkan permasalahan tersebut.
Sihombing dalam bukunya Pendidikan Luar Sekolah kini dan masa depan (1999) menyebutkan, bahwa tujuan pelembagaan PKBM adalah untuk menggali, menumbuhkan, mengembangkan, dan memanfaatkan seluruh potensi yang ada di masyarakat, untuk sebesar-besarnya pemberdayaan masyarakat itu sendiri.
C.    Fungsi PKBM
Berdasar pada peran ideal PKBM ada beberapa fungsi yang dapat dijadikan acuan, dimana fungsi-fungsi tersebut berhubungan satu sama lain secara terpadu. Dimana fungsi-fungsi terebut merupakan karakteristik dasar yang harus menjadi acuan pengembangan kelembagaan PKBM sebagai wadah pembelajaran masyarakat, diantaranya :
1.      Sebagai tempat masyarakat belajar (learning society), PKBM merupakan tempat masyarakat memperoleh berbagai ilmi pengetahuan dan bermacam ragam keterampilan fungsional sesai dengan kebutuhannya, sehingga masyarakat berdaya dalam meningkatkan kualitas hidup dan kehidupannya.
2.      Sebagai tempat tukar belajar (learning exchange), PKBM memiliki fungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran berbagai informasi (pengalaman), ilmu pengetahuan, dan keterampilan antar warga belajar, sehingga antara warga belajar yang satu dengan lainnya bisa saling mengisi.
3.      Sebagai pusat informasi atau taman bacaan masyarakat (perpustakaan) masyarakat, sebagai TBM. PKBM harus mampu berfungsi sebagai bank informasi, artinya PKBM dapat dijadikan tempat menyimpan berbagai informasi pengetahuan dan keterampilan secara aman dan kemudian disalurkan kepada seluruh masyarakat atau warga belajar yang membutuhkan.
4.      Sebagai sentra pertemuan berbagai lapisan masyarakat, fungsi PKBM dalam hal ini, tidak hanya berfungsi sebagai tempat pertemuan antara pengelola dengan sumber belajar dan warga belajar, akan tetapi PKBM berfungsi sebagai tempat berkumpulnya seluruh komponen masyarkat (tokoh masyarkat, organisasi masyarakat, aparat pemerintah daerah, pengusaha/swasta, dokter, LSM, dll), dalam berbagai bidang sesuai dengan kepentingan, masalah dankebutuhan masyarakat serta selaras dengan azas dan prinsip belajar masyarakat atau pengembangan pendidikan dan pembelajaran sepanjang hayat (lifelong earning dan lifelong education).
5.      Sebagai pusat peneliti masyarakat (community research centre) terutama dalam pengembangan pendidikan non formal, PKBM berfungsi sebagai tempat menggali, mengkaji, menelaah (menganalisa) berbagai persoalan atau permasalahan dalam bidang pendidikan nonformal dan keterampilan baik yang berkaitan dengan program yangdikembangkan di PKBM maupun berkaitan dengan program-program lain yang selaras dengan azas dan tujuan PKBM.
D.    Program-program yang Dikembangkan PKBM
Sesuai dengan fungsi dan tujuan PKBM, berbagai program pendidikan nonfromal dapat dikembangkan didalamnya. Namun yang paling penting adalah bagaiman PKBM membangun dan mengembangkan program berdasar kepada fungsi-fungsi itu. Beberapa program yang dikembangkan PKBM, diantaranya adalah:
1.      Bidang Pendidikan NonFormal
Bidang pendidikan nonformal merupakan program andalan PKBM saat ini. Terutama program-program yang menjadi kebijakan pemerintah atau Departemen Pendidikan Nasional khususnya Direktorat Jenderal Pendidikan NonFormal dan Informal. Beberapa program yang dikembangkan PKBM diantaranya adalah:
a.      Program Kesetaraan Fungsional
Salah satu program yang dikembangkan PKBM adalah program keaksaraan fungsional, program ini bertujuan membelajarkan masyarakat (warga belajar) agar dapat memanfaatkan kemampuan dasar baca, tulis, hitung dan kemampuan fungsionalnya dalam kehidupan sehari-hari.
b.      Program Kesetaraan (equivalencey education)
Rendahnya kualitas sumberdaya manusia Indonesia salah satunya diakibatkan oleh tingginya angka putus sekolah, pada level pendidikan dasar dan level pendidikan menengah. Pada tingkat sekolahdasar 25% dari jumlah lulusannya tidak melanjutkan ke jenjang level yang lebih tinggi atau ke SMP/MTS, begitupula 50%  lulusan SMP/MTS tidak melanjutkan ke jenjang level SMA/MA (Depediknas 2006). Oleh karena permasalahan-permasalahan tersebut, program kesetaraan merupakan program yang sangat vital dalam menjawab permasalahan mutu sumber daya manusia. Sesuai dengan fungsi dan perannya PKBM sebagai pusat kegiatan belajar masyarakat yang memiliki peran penting dalam mengembangkan program-program kesetaraan ditengah-tengah masyarakatnya.
            Program kesetaraan melingkupi program kelompok belajar paket A setara dengan SD/MI, kelompok belajar paket B setara dengan SMP/MTS, dan kelompok belajar paket C setara dengan SMA/MA. Kelompok belajar paket c merupakan program baru dilingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, karena program ini baru berkembang sekitar tahun 2003. Hal ini sejalan dengan ditetapkannya UU Sisdiknas No. 20/2003 Pendidikan Kesetaraan adalah program pendidikan nonfromal yang menyelenggarakanpendidikan umum setara SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA yang mencakup program paket A, paket B, dan paket C (Penjelasan Pasal 26 ayat (3) UU Sisdiknas No. 20/2003).


KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH



Keunggulan Pendidikan Luar Sekolah
1.      Lebih murah dari pendidikan formal ( sekolah), karena adanya program-program pendidikan yang dilakukan dalam waktu singkat untuk kebutuhan khusus seperti ujian paket A,B,C dan sebagainya, bisa juga dikurangi biaya dengan menggunakan fasilitas sebaik mungkin, membuat alat-alat belajar dengan memanfaatkan bahan sekitar dan harga yang murah, membuat kegiatan berusaha dan dapat menggukan dana pendidikan yang diambil dari hasil pemasaran produksi. Itu bisa membuat pengeluaran menjadi hemat bahkan bisa memberikan pemasukan.
2.      Program-program pendidikan luar sekolah itu lebih berkaitan dengan kebutuhan masyarakat, bukan mengutamakan kebutuhan penyelenggara, karena program pendidikan itu harus mementingkan kebutuhan masyarakat atau peserta didik, dan isi dari program pendidikan itu hatus berhubungan erat dengan dunia kerja atau kegiatan usaha yang ada di masyarakat. Dengan adanya kecocokan antara pendidikan dan dunia kerja maka Pendidikan Luar Sekolah dapat memberikan hasil balik yang relatif lebih cepat kepada peserta didik dan lulusannya.
3.      Program pendidikan luar sekolah itu bersifat fleksibel, dan fleksibel itu ditandai dengan, pertama, beragam macam program menjadi tanggung jawab banyak pihak seperti pemerintahan, perorangan, dan swasta. Kedua, pengawasan yang terpusat dilakukan sesederhana mungkin. Ketiga, otonomi dikembangkan pada tingkat pelaksana program dan daerah sehingga memacu perkembangan program yang ragam sesuai dengan kebutuhan dan perbedaan daerah. Keempat, perubahan dan perkembangan program disesuaikan dengan perubahan kebutuhan peserta didik dan perkembangan lingkungan. Agar program pendidikan yang sudah tidak sesuai dengan peserta didik dapat diubah atau diakhiri secepatnya.
Kelemahan Pendidikan Luar Sekolah
1.      Kurangnya kordinasi, beragamnya program yang diselenggarabkan oleh berbagai pihak. Semua lembaga pemerintah baik yang departemen mau non-departemen. Berbagai lembaga swasta, perorangan, dan masyarakat menyelenggarakan program Pendidikan Luar Sekolah baik untuk kepentingan lembaga atau kebutuhan pelayanan masyarakat. Dengan banyaknya program yang dilakukan oleh berbagai pihak membuat program-program tumpang tindih, ada juga kemungkinan samanya program-program yang dilakukan dari pihak yang berbeda. Oleh karena itu kordinasi antar pihak pelaksana program Pendidikan Luar Sekolah diperlukan untuk efisiensi dan efektivitas perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program, agar program yang dilaksanakan berjalan dan mendapatkan hasil yang optimal.
2.      Kurangnya tenaga pendidik atau sumber pengajar profesional. Sekarang ini masih banyak tenaga-tenaga yang tidak berasal dari Pendidikan Luar Sekolah, terlebatnya mereka kedalam program-program itu, karena adanya tugas yang diperoleh dari lembaga penyelenggara program atau datang dari rasa pengabdian mereka kepada masyarakat yang membuat mereka terjun langsung kedalam masyarakat. Mereka itu biasanya berlatar belakang pendidikan sekolah. Dan ini membuat mereka menerapkan pendekatan mengajar pada pendidikan sekolah di dalam Pendidikan Luar Sekolah, itu pada dasarnya tidak sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran dalam Pendidikan Luar Sekolah. Pengelola dan program Pendidikan Luar Sekolah memerlukan pendekatan dan keterampilan yang berbeda dengan pengelolaan program sekolah. Karena itu untuk mengatasi kelemahan ini maka diperlukan peningkatan tenaga pendidik yang profesional dibidang Pendidian Luar Sekolah.
3.      Kurangnya motivasi belajar peserta didik, kurangnya motivasi itu berkaitan dengan, pertam,adanya kesan umum bahwa Pendidikan Luar Sekolah, yang tidak menekankan pada peranan ijazah, berbeda dengan pendidikan sekolah yang memilikik motivasi untuk mendapatkan ijazah. Kedua, pendekatan yang dilakukan oleh pendidik yang latar belakangnya pendidikan sekolah dan menerapkannya dikegiatan pembelajaran Pendidikan Luar Sekolah pada umumnya menjadi tidak kondusif dalam mengembangkan minat peserta didik. Ketiga, terdapatnya program pendidikan, yang berhubungan dengan mengembangkan kemampuan peserta didik dibidang ekonomi, tetapi tidak di bekali dengan masukan lain (other input) yang membuat peserta didik tidak dapat menerapkan hasil yang dipelajari peserta didik.

4.      Para lulusan Pendidikan Luar Sekolah dianggap lebih rendah statusnya daripada lulusan pendidikan sekolah, dan juga sering terjadi para lulusan pendidikan yang disebut pertama berada dalam pengaruh lulusan pendidikan sekolah. Itulah beberapa kelemahan yang sering dijumpai dalam Pendidikan Luar Sekolah.


KUIS MATKUL MASALAH SOSIAL DAN PEMBANGUNAN


1.      Target hidup saya dalam kurun 2 tahun ke depan, pertama-tama sekarang kan saya sudah tingkat 2 semester 3, kalau 2 tahun lagi sudah tingkat akhir. Mudah-mudahan saya lulus dan mendapatkan nilai yang memuasakan dan tidak mengecewakan. Selain itu, saya berharap sudah mempunyai penghasilan sendiri dengan wirausaha sendiri dari berbagai macam jualan seperti online shop.Saya ingin mulai merintis kembali usaha seperti itu, karena sebelumnya saya gagal.Dan sekarang ingin memulainya kembali, supaya bisa mengurangi beban biaya orang tua. Kemudian, diperkuliahan saya mengikuti ukm petanque, sejenis olahraga baru  yang tujuannya melempar bola bosi sedekat mungkin dengan bola kayu yang disebut cochonet. Dan akhirnya saya menjadi perwakilan dari atlit kota tasikmalaya untuk mengikuti lomba petanque di kejurda bogor. Yang menjadi target saya sebelum lulus, saya ingin mengharumkan nama baik universitas siliwangi juga kota tasikmalaya, dan juga menjadi atlit nasional perwakilan dari jawabarat.
Target hidup saya dalam kurun 5 tahun kedepan, ketika saya sudah lulus s1 nanti. Saya ingin melanjutkan kuliah s2 saya di UNY atau diluar Jawa Barat.Dan saya berharap mendapatkan beasiswa kembali atau kuliah gratis. Setelah lulus s2 nanti, saya ingin menjadi lulusan terbaik dengan nilai yang sangat memuaskan. Kemudian, sudah mendapatkan banyak tawaran pekerjaan menjadi dosen di suatu universitas.Tetapi saya ingin, menjadi dosen di universitas siliwangi. Ketika sudah bekeja, saya ingin menikah dengan seseorang yang menerima saya apa adanya, yang sholeh dam bertanggung jawab.
Target hidup saya dalam kurun 10 tahun kedepan, saya sudah bisa memberi penghasilan kepada orangtua saya, saya ingin membalas jasa mereka yang sudah susah payah mencari nafkah buat menyekolahkan saya, meskipun itu tidak sebanding dengan perjuangannya, tetapi saya ingin memberi mereka kehidupan yang lebih layak dan menjadi kebanggaan buat orangtua saya, dan tidak lagi merepotkan mereka. Dengan penghasilan sendiri, saya ingin membeli kendaraan sendiri seperti mobil. Dan Dikarenakan dikampung halaman saya kurang paham akan teknologi seperti computer saya ingin membuka kursus computer supaya tidak ketinggalan zaman yang sudah modern ini.
Target hidup saya dalam kurun 20 tahun kedepan, saya sudah ingin mempunyai anak 2. Dan menjadi seorang ibu dan istri yang baik bagi anak dan suami saya  setelah itu, saya ingin naik haji bersama keluaga saya. Juga saya ingin melanjutkan usaha keluaga saya yaitu toko sembako.Dan membuka cabang di daerah-daerah lainnya.Setelah itu saya ingin membangun rumah di kampong halaman sendiri.Dan juga mempunyai tanah 2 hektar.
Target hidup saya dalam kurun 40 tahun kedepan, saya ingin mengutamakan kesehatan saya telebih dahulu, dan mengurangi aktifitas diluar.Tetapi usaha saya sendiri tetap berjalan dengan lancar dengan dilanjutkan oleh anak atau cucu saya sendiri.Dan juga hidup bahagia bersama anak dan cucu.
Target hidup saya dalam kurun 50 tahun kedepan, jika saya masih diberi umur yang panjang saya hanya ingin melihat anak saya sukses dan cucu saya menikag dan sukses juga .
2.      Sebagai mahasiswa yang sudah saya lakukan tekait tugas sebagai agent of change adalah dimulai dari ruang lingkup terkecil yaitu diri sendiri. Saya memulainya dai diri sendiri dengan merubah diri saya menjadi lebih baik terlebih dahulu dan mengarah kearah yang lebih positif baru terhadap hal yang lain, karena suatu perubahan itu tidak akan muncul sebelum kita sendiri yang melakukannya. Seperti saya selalu berpatisipasi dalam setiap acara dikampus, dan mengajak teman untuk mengikuti juga acara tersebut,supaya tidak bermalas-malasan. Hal tersebut juga merupakan agent perubahan bagi yang lain dengan mendorong orang lain supaya mempunyai kegiatan yang positif dan tidal bermalas-malasan.dan yang sudah saya lakukan sebagi agent perubahan yang juga harus mencegah agae sesuatu hal tidak terjadi yang mengancam pembangunan masyarakat seperti pada zaman modern ini budaya perilaku kebarat-baratan sudah mempengruhi perilaku remaja, saya sudah memilah dan menghindari perilaku yang berlebihan tersebut dan menolak yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Sebagai mahasiswa yang sudah saya lakukan terkait tugas sebagai control sosial yaitu mengikuti kegiatan lomba 17 agustusan. Kegiatan tersebut sekaligus untuk bersosialisasi dengan masyarakat, dan mengarahkan masyarakat supaya lebih berpatisipasi dalam kegiatan tersebut.
Sebagai mahasiswa yang sudah saya lakukan terkait tugas sebagai iron stock yaitu saya mengikuti berbagai orgnisasi dikampus, dan saya sudah belajar bertanggungjawab dan melatih kepemimpinan saya.sehingga ketika lulus nanti akan memiliki kemampuan memposisikan diri di dalam masyarakat.
3.      Buku yang berpengaruh dalam hidup saya adalah lascar pelangi.Karena buku itu menceritakan tentang kehidupan anak-anak dari desa terpencil yang memiliki semangat belajar yang sangat tinggi.Meskipun sekolah mereka yang sangat tidak memadaia bahkan akan segera ditutup karena kekurangan murid. Mereka tetap tidak menyerah, dan akhirnya sekolah mereka terselamatkan berkat seorang anak yang sepanjang masa bersekolah yang tak pernah mendapatkan rapot. Buku ini juga sangat menginspirasi saya, untuk lebih bersyukur atas kelebihan yang alla swt berikan karena masih banyak diluar sana yang ingin menuntut ilmu perlu perjuangan yang sangat berat .dan juga, lebih bersemangat lagi untuk belajar menuntut ilmu tanpa rasa menyerah. Buku ini juga memberi saya arti persahabatan, bahwa persahabatan dan solidaritas adalah kunci dalam mempertahankan persahabatan yang berkualitas.Dan juga mengandung arti bahwa mimpi dan cita-cita bisa dimiliki oleh siapa saja dan bisa diperjuangkan oleh siapa saja, tidak terkecuali anak-anak kampong dari desa terpencil yang miskin.
Tokoh yang berpengaruh dalam hidup saya adalah Raden ajeng kartini.Beliau sangat menginspirasi hidup saya, karena perjuangannya untuk memperjuangkan hak-hak wanita Indonesia dalam menempuh pendidikan.Beliau juga orang yang sederhana, mandiri, cerdas, pemberani dan optimis.Baginya, kaum wanita harus cerdas, karena merekalah sososk pertama yang mendidik anak-anaknya.Dan tentunys, pemikiran penting yang tak bisa dipisahkan darinya yaitu tentang emansipasi.Bahwa perempuan bisa berperan dalam kehidupan sosial secara lebih luas.Karena hal itu, saya selal dan terus ingin belaja dan menuntut ilmu karena pada halnya wanita juga bisa menjadi pemimpin, dan tidak selalu dibawah.
4.      Mimpi yang saya ingin wujudkan dalam pendidikan di Indonesia adalah saya ingin merubah sistem pendidikan Indonesia yang lebih mengutamakan nilai dari pada proses dan kejujuran. Jadi siswa selalu terobsesi terhadap nilai dari pada kejujuran. Mereka akan berusaha mendapatkan nilai yang besar walaupun dengan cara kotor atau mencontek.Jadi saya ingin mewujudkan sistem pendidikan Indonesia dengan lebih mengutamkan kejujuran dan menghargai setiap hasil atau nilai yang didapatkan.Karena nilai juga tidak akan menentukan kesuksesan dimasa depan. Mahalnya Biaya pendidikan juga sangat berpengaruh pada kesempetan memperoleh pendidikan.Apalagi orang yang ekonominya kurang, hal itu menyebabkan mereka putus sekolah.Jadi saya inginmewujudkan bebas biaya pendidikan kepada orang yang tidak mampu dan mendapatkan beasiswa sekaligus.Untuk kualitas guru juga saya ingin lebih ditingkatkan, dimana kualitas pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru ditentukan oleh kualitas guru yang bersangkutan.Dan dari segi penyebarannya, distribusi guru tidak merata, hal yang saya ingin wujudkan menyebarkan lulusan guru-guru ke daerah yang masih minim tenaga pengajarnya.Sehingga terciptanya pendidikan Indonesia yang menghasilkan peserta didik yang berkualitas dan pendidik yang berkualitas juga.
5.      Urgensi dan manfaat mata kuliah masalah sosial dan pembangunan untuk mengetahui berbagai masalah yang terjadi didalam lingkungan masyarakat juga untuk membantu dalam mengenali, mempelajari, dan menyusun suatu alternative untuk memecahkan permasalah sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.Masalah sosial dan pembangunan juga sangat penting untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mempelajari gejala-gejala sosial yang ada agar daya tanggap, presepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat berjalan baik.Bukan hanya terkait dengan masalah sosial juga, tetapi untuk mengetahui permasalahan-permasalahan pembangunan seperti dalam bidang kependudukan, kependidikan, dan ketenagakerjaan yang secara langsung berhubungan dengan pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Strategi untuk mencapainya, yang akan saya lakukan pertama adalah berusaha dan terus belajar tanpa rasa menyerah, berikhtiar dan terus berdoa,apapun hasilnya harus tetap slalu bersyukur. Menjadi pribadi yang terus berubah menjadi lebih baik lagi, berintropeksi diri atas kesalahan dan mengambil sisi positifnya. Berpendirian teguh ,konsisten atas apa yang diinginkan. Memperjelas tujuan saya dalam beberapa hari kedepan, dan menggambarkan dengan jelas dan tegas yang selalu saya tulis di dinding kamar saya untuk memperkuat alam bawah sadar saya yang scara pasti mengangkat moral dan mental meraih kesuksesan tersebut.Kemudian, membuat komitmen atau keberania membuat keputusan dan mengikuti hati nurani saya dalam mencapai target tersebut.Lalu, membuat perencanaan dari mulai tahap persiapan, perencanaam pelaksanaan, dan evaluasi hasil yang diraih.Dan segera bertindak tidak slalu menunggu kondisi yang tepat dan terus bergerak tidak berhenti sebelum waktunya.Juga memperhatikan setiaplangkah tidak dengan semena-mena.





KUIS MATKUL PNFI


KUIS
DisusununtukMemenuhiTugas Mata KuliahStrategidanMetode Program PNFI
Dosenpengampu: DidikKurniawan, M.Pd




Oleh
Ine S Insani
NPM :162103012






JURUSAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2018


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat, karunia serta kasih sayang terbesar-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan KUIS ini.
KuisinidibuatuntukmemenuhisalahsatutugasmatakuliahStrategidanMetode Program PNFI. Dalammenyelesaikan resumeini, penulisbanyakmenerimabantuandariberbagaipihak. Olehkarenaitu, penulismenyampaikanucapanterimakasihkepada:
1.        BapakDidikKurniawan, M.PdsebagaidosenmatakuliahStrategidanMetode Program PNFI, yang telahmemberikanarahandantujuandalampembuatan resumeini;
2.        Kedua orang tuapenulisuntukdoadanmotivasidanmendukungdalampembuatan resumeini;
3.        Rekan-rekanPendidikanMasyarakat 2016 yang telahmemberikandukungandalampembuatan resumeini.
Penulismenyadaribahwamasihterdapatkekurangandanketerbatasaandalamtugasini. Olehkarenaitu, penulismengharapkan saran dankritikdaripembaca demi memperbaikijawabankuisinidalampenulisan lain dikemudianharidansemogakuisinidapatbermanfaatbagikitasemua. Sekiandanterimakasih.              

Tasikmalaya, 06 April 2018


Penulis,
1.      Jelaskan  dengan uraian yang  rasional dan sesuai dengan pertanyaan sebagai berikut:
A.    Mengapa diperlukan strategi dalam program PNFI dan bagaimana agar berjalan efektif dan efisien ?.
Dalam program PNFI diperlukanstrategikarenauntukmelakukansuatucara-caraataurencanatindakan yang akandilakukanuntukmencapaisuatutujuantertentudalam program PNFI. Strategijugamerupakanpendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi suatu aktivitas yang dijalankan selama kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif
B.     Mengapa diperlukan metode dalam program PNFI dan bagaimana agar berjalan efektif dan efisien?.
Dalam program PNFI tentunya sangat diperlukan metode karena metode merupakancara atau jalan yang ditempuh. Metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Dan suatu proses atau cara sistematis yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dengan efisiensi, biasanya dalam urutan langkah-langkah tetap yang teratur. Agar metodedalam program PNFI iniberjalandenganefektifdanefisienadalahdengancaramenerapkanmetode yang cocokdanbisadipakaidalam program PNFI tersebut. Contohnya : Program PNFI yakni Seminar LansiaSehatdenganmenggunakanmetodeceramah.
2.      Rancanglah sebuah program PNFI  yang sekarang aktual dan sesuai kebutuhan  dengan menggunakan strategi dan metode program PNFI baik bagi peserta didik maupun warga belajar  yang dibutuhkan di era milenial dengan segmentasi:
a.       PAUD
Program “Sempoa Merapi Tuna” (Sempoa untuk Meningkatkan Keterampilan Berhitung Anak).
Strategi yang digunakanadalahstrategididaktis.Strategiinitentangcara-caramengajarsecaraumum.Istilahiniumunyadigunakandalampendidikan formal dandigunakandalamkontekspengajaran (teaching) disekolah.Strategididaktisdigunakandalampendidikanluarsekolahterutamauntuktujuanpembentukandanpenguasaanpengetahuan.
b.      Kepemudaan
Program “CAMPALA” (CreativitasAnakMudaPecintaAlam)
Strategi yang digunakanadalahstrategifasilitatifinimenempatkanpendidiksebagaifasilitatoratauseseorang yang bertugasmembantupesertadidikbelajar.Strategiinidigunakanuntukmenumbuhkankesadaranpadadiripesertadidikpadasebuahkebutuhanbelajartertentu, menghadapkanpesertadidikpadasebuahpersoalan yang menuntuksolusi, sertamemberikanpengalamankepadapesertadidikdanmengajakuntukmerenungkannya.
c.       Pemberdayaan Perempuan
Program “MeningkatkanEkonomiJandaMelaluiKerajinanTangan”
Strategi yang digunakanadalahstrategieksperensial yang berbasispengalamandenganmaksudmemperkayapesertadidikdenganberbagaipengalaman yang relevandengankebutuhanbelajarnya.
d.      Kesetaraan
Program “MeningkatkanNilaiReligiusAnakJalananMelalui Taman Baca Al-Qura’an)
Strategi yang digunakanstrategipartisipatifuntukmengikutsertakanpesertadidikdalamkeseluruhantahapankegiatanpembelajaran yang terdiridaritahapperencanaan, tahappelaksanaan, dantahappenilaian.
e.       LKP
Program “MeningkatkanKinerjaKaryawanMelaluiKursusdanPelatihanKomputer”
Strategi yang digunakanstrategipartisipatifuntukmengikutsertakanpesertadidikdalamkeseluruhantahapankegiatanpembelajaran yang terdiridaritahapperencanaan, tahappelaksanaan, dantahappenilaian.

3.      Apa yang anda ketahui tentang istilah di bawah ini:
A.    Social Work (Pekerjaan Sosial) merupakan kegiatan profesional untuk membantu individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat guna meningkatkan atau memperbaiki kemampuan mereka dalam berfungsi sosial serta menciptakan kondisi masyarakat yang memungkinkan mereka mencapai tujuan (Charles Zastrow). Social Work bertujuanuntukmeningkatkanataumemulihkaninteraksisecaratimbalbalikantaraindividudenganmasyarakatnya agar terciptakehidupan yang berkualitastinggi (Dean H. Hepworth dan Jo Ann Larsen). Social Worker Profesional (PekerjaSosialProfesional) haruslahseseorang yang memilikikompetensiprofesionaldalambidangPekerjaanSosial yang diperolehmelaluipendidikan formal baiktingkat SLTA yaituSekolahMenengahPekerjaanSosialmaupunpendidikantingginegeriatauswasta di dalammaupunluarnegeridalambidangKesejahteraanSosial/PekerjaanSosial.
B.     Social Volunteer/Relawan Sosial adalah seseorang dan/atau kelompok masyarakat, baik yang berlatar belakang pekerjaan sosial maupun bukan berlatar belakang pekerjaan sosial, tetapi melaksanakan kegiatan penyelenggaraan di bidang sosial bukan di instansi sosial pemerintah atas kehendak sendiri dengan atau tanpa imbalan.” (Pasal 1 Angka 5 UU Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial).Meskipun sifatnya suka rela tidak berarti bahwa seorang relawan tidak memperoleh imbalan apa pun. Imbalannya berupa manfaat yang sangat banyak, bahkan bisa melebihi nilai material yang bisa diperhitungan.Seperti, memperkuatempati social, mengenaldirisendiridansekitar, membangunrelasidanjaringan social, menambahpengetahuandanketerampilan, kesempatanmenjelajahdanperjalanan, danjugabisamendapatkanuangsaku.
C.     Social Enterpreneur atau biasa disebut pengusaha sosial merupakan wirausaha yang didasari oleh kesadaran seseorang terhadap kondisi lingkungan sekitar yang dirasa memprihatinkan terutama dari segi perekonomian. Social enterpreneur tidak memprioritaskan laba yang besar seperti bisnis kebanyakan. Social enterpreneur lebih fokus kepada bagaimana caranya mengembangkan suatu masyarakat dengan cara atau metode enterpreneurship.Para pengusaha sosial bukan orang yang berorientasi pada hasil. Mereka memahami bahwa berkontribusi pada ranah sosial memang bukan hal yang bisa dilakukan secara instan melainkan membutuhkan waktu dan proses yang panjang. Hasil yang terlihatpun bukan berupa keuntungan secara materi tetapi bagaimana suatu masyarakat benar-benar dapat merasakan efek positif dari wirausaha yang mereka geluti.
4.      Apa program PNFI yang menjadi special interest (minat khusus) bagi anda? Jelaskan mengapa anda memilihnya?.
Program PNFI yang menjadispecial interest(minatkhusus) bagisayaadalah program pendidikananakjalanan.Karenakebanyakananakjalananmerupakananak-anak yang berasaldarikeluarga yang kurangmampu yang menjadisalahsatualasanmerekauntukmencarinafkah.Pendidikan formal mungkintidakmenjadipilihan, namunbukankahpendidikandapatdilakukanmelaluijalur informal dimanapendidikan informal dilaksanakanmelaluijalurpendidikankeluargadanlingkungan yang berbentukkegiatanbelajarsecaramandiri di luarsekolah.Mengenaiseberapapentingpendidikanuntukanakjalananitudiperlukan, makakitaharusmengetahuitujuan yang harusdicapaiolehpendidikanitusendiri.Tujuandaripendidikanbukanlahpengetahuanmelainkanaksi yang terwujududalamperilakusesorang.Lingkunganpendidikandiharapkandapatmerubahperilakuseseorangapabilaperilaku-perilaku yang tidakdiinginkandarianakjalanandapatdirubahmakaitumerupakansatulangkahuntukmengubahkehidupanmereka.Tidaksedikitanakjalanan yang berprilaku negative sepertiseksbebas, mabuk, dan lain sebagainya.Perilakutersebuttidakseharusnyamunculmengingatusiamereka yang tergolongmasihdibawahumur. Olehkarenaitu, marilahkitamelatihdirikitauntukpekaakankeadaananakjalanandisekitarkitadanmembantusebisakita agar anakjalananbisamendapatkanpendidikansebagaimanapendidikananak-anak yang lain. Perlukitaingatbahwasatulangkahkecilmerupakanawaldariperubahanbesar.
5.      Apa sumbangsih teoris dan praktis mata kuliah ini bagi PLS pada khususnya, dan dunia Pendidikan pada umumnya?.
Secarateorismatakuliahinimemberikanpelajarantentangbagaimanamerancangsebuah program denganstrategi yang cocokdanbaikuntuk program tersebut. Dan selainstrategi, adametodeuntukcaradanjalan yang akanditempuh. Sehinggabagimahasiswa PLS iniakanmudahmelakukanmerancangsebuah program yang baikuntukmasyarakat. Karenasudahdiajarakanbagaimanmerancangsebuah program denganstartegi, metode, jugapendeketan-pendekatanpembelajaranuntuk program PLS.Secarapraktisjugamemberikanpraktikbagaimancaramelaksanakan program yangakandibuat. Dan mendapatkanpengalamanuntukbekalpadasaatbekerjanantinya.Jugamembuatsuatulaporan yang terperincidanapasaja yang akandikerjakansaatnantididunianyatadalammelakukan program tersebut.
Dan padaPendidikanpadaumumnya, matakuliahinidapatmenambahdanmengembangkanpotensiilmupengetahuan.Serta terbiasadenganperencanaa yang disesuaikandengankemampuansendiri. Dan jugadapatmencapaikepuasanjikadapatmencapaihasilbelajarsesuaidengan target yang telah ditetapkan.

Tugas Resume PNFI


RESUME
 Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi dan Metode Program PNFI
Dosen pengampu: Didik Kurniawan, M.Pd




Oleh
Ine S Insani
NPM :162103012






JURUSAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2018

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat, karunia serta kasih sayang terbesar-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan resume dari beberepa kelompok.
Resume ini disusun bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Strategi dan Metode Program PNFI. Selain itu sebagai upaya untuk memberikankesimpulan dari beberapa kelompok yang sudah presentasi yang tujuannya agar bisa mengevaluasi individu maupun kelompok.
Dalammenyelesaikan resume ini, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1.        Bapak Didik Kurniawan, M.Pd sebagai dosen mata kuliah Strategi dan Metode Program PNFI, yang telah memberikan arahan dan tujuan dalam pembuatan resume ini;
2.        Kedua orang tua penulis untuk doa dan motivasi dan mendukung dalam pembuatan resume ini;
3.        Rekan-rekan Pendidikan Masyarakat 2016 yang telah memberikan dukungan dalam pembuatan resume ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dan keterbatasaan dalam pembuatan resume ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi memperbaiki resume ini dalam penulisan lain dikemudian hari dan semoga resume ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih.                    

         Tasikmalaya, 06 April 2018


Penulis,



KETAWA
(KELOMPOK TANI WANITA)
Program KETAWA (Kelompok Tani Wanita) yang di khusus kan untuk ibu rumah tangga di desa baik yang bekerja maupaun yang tidak bekerja. Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini yaitu menaman tanaman sejenis sayur di masing-masing pekarangan rumah dengan cara teknik menanam yang baik dan benar dari Dinas Pertanian dan pamong.
A.    Teknik Pelaksanaan Program
1.      Tahap 1 : Sosialisasi
Pada tahap pertama melakukan koordinasi dengan pihak desa setempat mengenai program yang akan dilaksanakan, untuk disampaikan kepada Ibu PKK daerah tersebut. Sosialisasi berikutnya langsung disampaikan kepada sasaran program (Ibu Rumah Tangga) mengenai waktu dan tempat serta gambaran program.
2.      Tahap 2 : Pelatihan
-Teori : Pemahaman dasar , pada tahap ini diadakan pemberian materi tentang pemahaman dasar mengenai teknik pertanian yang disampaikan oleh pihak dinas pertanian kota atau kabupaten tersebut.
Pemberian motivasi yaitu untuk dilakukan oleh kepala desa tersebut.Tujuan dari pemberian motivasi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat (ibu rumah tangga) dalam kegiatan tersebut.
-Tahap Praktek
a. Demonstrasi : memperlihatkan hasil nyata dari program yang akan dilaksanakan melalui audio visual. Demonstrasi melalui tahap praktek yaitu oleh pihak dinas pertanian.
b. Simulasi : para warga atau ibu pkk dapat mempraktekan secara langsung sesuai dengan demonstrasi yang telah dipaparkan.
c. Eksekusi : tahap pemetaan sesuai dengan lokasi tahap pelaksanaan di pekarangan rumah warga masing-masing.
d. Evaluasi dan Pengkaderan : pada tahap ini warga yang berkaitan dalam melihat dan menilai kekurangan dalam proses program yang telah dilaksanakan .
- Metode dan Strategi Kegiatan
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Simulasi
d. Praktek



















PERNIK JASA
(Program Pra Nikah Remaja Desa)
Program PERNIK JASA merupakan program yang dibuat atas dasarkepedulian dan keprihatinan terhadap masyarakat yang di suatu daerah tertentu terdapat tingkat kelahiran anak meningkat dikarenakan kurangnya pengetahuan mengenai kematangan dalam menjalani bahtera rumah tangga, kemudian angka perceraian sangat tinggi dikarenakan ketidak harmonisan dalam rumah tangga, dan kurangnya pemahaman mengenai bahaya menikah di usia muda.Dari permasalahan tersebut, dibentuklah program PERNIK JASA yang dalam pelaksanaannya mengacu kepada patokan pendidikan dalam masyarakat. Menindaklanjuti program tersebut merupakan program yang terjadi proses pembelajaran di dalamnya, dengan demikian dalam pelaksanaannya mengacu kepada beberapa patokan, diantaranya:
a.       Program belajar, dalam pelaksanaan program tersebut dilaksanakan kegiatan dalam pembejaran berupa penyuluhn mengenai pengethun pra nikah, kemudian program gerakan Ibu Rumah Tangga berwirausaha yang berjuan dalam menunjang kebutuhan pokok dalam rumah tangga, dan perencanaan jumlah anak dengan tujuan untuk menurunkan angka kelahiran bayi.
b.      Pamong belajar, dalam kegiatan ini terdapat beberapa ahli yang dapat memberikan pengetahuan dan arahan kepada warga belajar, pamong yang  terdapat di kegiatan ini diantaranya dari pihak Kantor Urusan Agama yang memang menangani masalah pernikahan, kemudian pamong dari BKKBN yang merupakan ahli dalam mempersiapkan keluarga berencana, dan pamong dari dinas kesehatan terkait dengan pengetahuan kesehatan pra nikah.
c.       Tempat belajar dalam kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kantor Desa, GOR, mupun sekolah-sekolah yang merupakan mitra dari kegiatan tersebut.
d.      Sarana dan prasarana bejalar dalam kegiatan ini diantaranya, untuk sarana penunjang seperti, alat pengeras suara (sound system), lyar proyektor, infocus, kursi, dan alat tulis. Sedangkan untuk prasarananya yaitu berupa tempat belajar (aula, ruangan) tempat parkir, dan ruang kesehatan.
e.       Dana belajar, dalam pelaksanaan kegiatan tersebut sumber dana yang didapatkan dari beberapa sumber diantaranya penggunaan dana desa, kemudian dana daan sponsorship dari dinas-dinas terkait dalam kemitraan.
f.       Warga belajar, dalam pelaksanaannya sasaran dalam kegiatan tersebut di khususkan untuk remaja usia 17 tahun ke atas atau usia matang dalam pernikahan dan ibu maupun bapak rumah tangga yang sedang membina keluarga harmonis.
g.      Sumber belajar, dalam kegiatan memperoleh pengajaran tersebut warga belajar dapat memperoleh sumber belajar dari ahli agama, ahli kesehatan dan ahli dalam sosial dan atau psikologi.
h.      Kelompok belajar, dalam pelaksanannya terbagi menjadi beberapa kelompok dalam pelaksanaannya diantaranya terdapat kelas remaja binaan, kelas wirausaha, dan kelas usia matang menikah.
i.        Ragi atau motivasi belajar, yang menjadi dasar dalam pembelajaran ini yaitu berasal dari kesadaran diri pribadi, kemudian kesadaran dari lingkungan, kesadaran dari agama, kesadaran dari orang tua dan merupakan program pemerintah dalam mensejahterakan dan mengatasi masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
j.        Hasil belajar, diharapkan warga belajar yang siap untuk menikah, kemudian warga belajar yang mampu memperbaiki rumah tangganya dan warga belajar yang mandiri dalam kesejahteraan keluarga.  
                                                                                                    








KELUARGA MULTITALENT
Keluarga multitalent merupakan suatu program yang diusung oleh Konsentrasi Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI), program ini di rumuskan bersama-samauntuk membentuk suatu keluarga yang lebih produktif dan lebih efisien dalam berbagai bidang. Selain hanya dapat mengatur dan menjalankan kehidupan keluarga, juga dapat membina, berinovasi terhadap keluarganya dan keluarga lainnya untuk memajukan masyarakat. Seperti yang kita ketahui banyak sekali program yang telah dilaksanakan dimasyarakat untuk mendongkrak kesejahteraan dari segi ekonomi. Namun program yang dilaksanakan tersebut dirasa begitu banyak kekurangan sehingga tak aneh bila mana program yang diselenggarakan gagal.
Program multitalent hadir dengan konsep yang berbeda dengan pelaksanaannya, dimana pada pelaksanaan program ini berfokus pada lima keluarga dahulu, dengan hal ini bukan berarti kita mengabaikan masyarakat yang lain, namun hal ini dilakukan untuk bisa lebih fokus dan kita bisa melihat parameter keberhasilannya. Dengan hanya berfokus kepada lima keluarga saja kita bisa megevaluasi, misalnya dengan jangka waktu per tiga bulan kita bisa menilai keluarga mana yang mampu mengikuti proses pembelajaran dan mencapai suatu perubahan dan mana yang tidak. Dengan hanya berfokus pada lima keluarga saja kita bisa sembari mengkaderisasi keluarga tersebut agar menjadi contoh untuk masyarakat yang lain, sehingga bila mana program usai maka kelima keluarga tersebut yang mempumyai andil untuk menjadi sumber belajar bagi masyarakat yang lain.
BAHAN AJAR ATAU MATERI
1.      Kesehatan:
a.       Gizi
b.      Pelayanan Ibu Hamil dan bersalin
c.       Pelayanan Ibu Nifas dan menyusui
d.      Pelayanan Bayi dan Remaja
e.       Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PBHS)
2. Pendidikan
a.       Menjadi Orangtua hebat
b.      Memahami  perlilaku dan belajar anak usia dini
c.       Meningkatkan perilaku baik anak
d.      Bermain sebagai cara anak belajar
e.       Meningkatkan kemampuan bahasa anak
f.       Membantu anak sukses di sekolah
g.      Meningkatkan wawasan dalam setiap bidang
3. Ekonomi
a.       Pengelolaan keuangan keluarga
b.      Tabungan dan Kredit
c.       Usaha mikro kecil dan menengah
d.      Kewirausahaan
e.       Pemasaran
4. Perlindungan Anak
a.       Perlindungan Anak
b.      Hak Anak termasuk anak berkebutuhan Khusus
c.       Mencegah kekerasan dalam rumah tangga
d.      Perlindungan ibu
5. Spiritual
a.       Pendidikan ibadah.
b.      Pembinaan mengenai pokok-pokok ajaran Islam dan al-Qur’an.
c.       Pendidikan Akhlaq.
d.      Pendidikan aqidah lslamiyah




RPJ
(Relawan Peduli Janda)
Janda dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu wanita yang tidak bersuami lagi karena bercerai ataupun karena ditinggal mati suaminya. Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa seorang istri yang sudah ditinggalkan oleh suaminya baik itu karena perceraian ataupun meninggal, yang dimana seorang istri harus hidup secara mandiri tanpa bantuan dari seorang suami,maupun keluarga dari sang suami. Mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri dan anak-anaknya. Bukan hal yang mudah menjadi seorang janda karena beban yang dihadapi cukup berat baik itu dalam hal menafkahi keluarga dan menerapkan pendidikan terhadap anak-anaknya.
Dari keadaan tersebut kami memiliki suatu gagasan untuk mencoba memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi oleh seorang janda agar tidak merasa terbebani untuk menjadi seorang ibu sekaligus ayah bagi anak-anaknya.Program Relawan Peduli Janda (RPJ) merupkan program sosial yang bertujuan untuk membantu masyarakat, khususnya para janda, dengan harapan para janda menjadi mandiri, kreatif, dan produktif.
Ada beberapa program yang akan kami jalankan, yang semuanya diadakan melihat dari kondisi yang   dialami para  janda dan anaknya. Diantara programnya adalah
A.    Kewirausahaan
Seorang istri yang ditinggal suami, sebagian besar akan mengalami masalah dalam bidang eknomi, seperti yang dijelaskan dalam bab  II landasa Teori tentang kesulitan finansial karen tiak ada sosok pencari nafkah.
Pada program ini, diharapkan janda akan  menjadi mandiri dengan berwirausaha sendiri.Kewirausahaan lebih memfokuskan pada usaha kuliner yaitu usaha Cup Cake Janda dan juga usaha Catering.
B.     Parenting Tanpa Ayah
Berdasar teori bahwa anak yang dibesakan tanpa ayah akan mengalami dampak  buruk untuk kondisi anak, dan teori tentang kondisi ibu yang membesarkan anak tanpa ayah,baik finansial, fisik, sosial dll, maka program ini mengharapkan para ibu tanpa ayah akan mendidik anak dengan baik melalui pengetahuan dan praktek yang nanti akan diberikan. Program ini akan dijalankan secara berkelanjutan dan bertahap. Dan juga akan diberikan pendammpingan tentang pendidikan anak oleh ahlinya.
C.     Senam
Ini salah satu program agar para janda lebih terbuka dengan lingkungan sosial, dan lebih menyibukan diri agar tidak terus tenggelam dalam kesedihan.

.













                                                  



KPL
(Komunitas Peduli Lansia)

A.      Program KPL (Komunitas Peduli Lansia)
Komunitas ini bergerak dalam lingkungan sosial memberikan pemahaman kepada semua anak agar bisa berbakti kepada orang tua khususnya lansia dengan Mengadakan kegiatan-kegiatan yang disukai oleh lansia seperti jalan-jalan, shopping, bermain dan pembekalan guna mempersiapkan kehidupan selanjutnya. KPL menjadi aspirasi atau wadah bagi orang tua yang dimiliki keinginan tetapi belum bisa menyampaikan keinginannya tersebut karena takut merepotkan anak-anaknya. Adapun Program yang dibuat dalam KPL ini adalah sebagai berikut:
1)        Sosialisasi KPL
Dalam sosialisasi ini didalamnya berisi pengenalan tentang apa itu KPL dan menjelaskan betapa pentingnya KPL untuk lansia yang diikuti oleh para orang tua yang lanjut usia serta anak dari lansia tersebut dan beberapa pemateri yang profesional seperti psikologi untuk lansia, serta tokoh lansia yang produktif agar menjadi motivasi lansia lainnya.
 Tujuan dari sosialisasi KPL yaitu selain menumbuhkan motivasi lansia agar produktif dan menggunakan waktunya dengan kegiatan bermanfaat, juga menyadarkan anak mereka agar lebih memperhatikan orang tuanya sehingga tidak ada lagi lansia yang terlantar, selain itu memberikan tips atau trik bagaimana menghadapi sifat lansia serta  berbakti dan menyempatkan waktu untuk bersama dengan orang tuanya.


2)        Program Lansia Sehat
Program Lansia Sehat merupakan proses pelayanan yang ditujukan menjaga atau meningkatkan kondisi fisik dan kesehatan lanjut usia, sehingga dapat melaksanakan peran sosialnya. Tujuan dari program ini untuk Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang cara hidup sehat, meningkatkan kesadaran dan motivasi untuk melaksanakan pola hidup sehat serta memulihkan, memelihara dan meningkatkan kondisi fisik lanjut usia.
Bentuk program lansia sehat ini berupa posyandu lansia yaitu untuk mengontrol kesehatan lansia dan kegiatan kesehatan lainnya seperti senam lansia yang menyenangkan agar dapat meningkatkan kualitas kesehatan lansia serta menjadikan lansia yang aktif dan bersosialisasi dengan yang lainnya.
3)        Program Lansia Bahagia dan Produktif
Adanya program  ini salah satunya dengan mengajak lansia dalam kegiatan menyenangkan seperti tafakur alam, jalan- jalan religi, shopping, dll. Hal ini sebagai Upaya yang dilaksanakan dalam rangka mengembangkan kreativitas untuk meningkatkan semangat hidup lansia agar bahagia dalam menjalankan kehidupan serta meningkatkan keimanan lansia. Tujuan lainnya yaitu untuk menciptakan suasana menyenangkan bagi lansia,  Menciptakan suasan gembira dan akrab diantara sesama lansia dengan pihak KPL  serta lingkungan sosialnya.
Sedangkan agar lansia menjadi produktif maka KPL memfasilitasi mereka untuk mengembangkan hobi, bakat serta minat mereka seperti merajut, bernyanyi dan keterampilan lain untuk mengisi waktu luangnya sehingga merasa nyaman bergabung dengan KPL. Hasil keterampilan mereka juga akan disalurkan oleh KPL guna meningkatkan perekonomian dengan dibuantya rumah kreatif lansia yang berisi hasil keterampilan keratif lansia.
Tujuan kegiatan ini selain adanya pengisian waktu luang, menyalurkan bakat dan minat, serta mengembangkan potensi yang dimiliki juga menciptakan aktivitas yang produktif, menciptkan relasi antar lansia dan saling tukar pengalaman.

















BAPEREN
 (Belajar Parenting Keren)
Program BAPEREN atau kepanjangan dari Belajar Parenting Keren, merupakan sebuah program yang disusun oleh kelompok 6 pada mata kuliah Strategi dan Metode PNFI. Program tersebut merupakan sebuah pemikiran dari masalah yang sedang di hadapi atau masalah yang akan datang jika tidak di cegah dari sekarang. Pada program tersebut terdapat tahapan dalam pelaksanaannya, tahapan tersebut diantaranya:
a)      Tahapan pemikiran gagasan, yang mana penyusun memikirkan dan merumuskan gagasan program tersebut sesuai dengan masalah yang terjadi atau suatu pencegahan dari masalah yang akan atau sedang terjadi di masyarakat,
b)      Tahap perencanaan program, dalam tahap tersebut penyusun merencanakan dan kemudian menuangkan kedalam sebuah karya yang dalam penerapannya tersebut berupa makalah,
c)      Tahap penerapan program, penyusun dalam menerapkan program tersebut setelah melalui tahap pemikiran dan perencanaan mulailah dengan tahap penerapan, yang mana dalam penerapan program terdapat kegitan-kegiatan berupa;
1)      Sosialisasi program, yang dilakukan dengan cara mensosialisasikan atau memberikan informasi mengenai program tersebut kepada masyarakat yang bersangkutan,
2)      Workshop, dalam program BAPEREN ini metode yang digunakan di dalamnya adalah workshop atau seminar yang merupakan penerapan dalam penerapan Kelas Orang Tua ini, yang telah tersusun secara sistematis, sesuai dengan maksud dari program tersebut.
3)      Tindak lanjut dari program atau pengkaderan, merupakan aksi nyata atau penerapan upaya mendukung pelaksanaan program BAPEREN yang bisa berjalan dan digerakannya oleh Orang Tua yang menunggu anaknya pulang sekolah. Dalam pelaksanaan program tersebut terbagi menjadi kelas-kelas yang mana dalam kelas tersebut dikelompkan berdasarkan usia anak yaitu:
Kelas A: 0-2 tahun
Kelas B: 3-4 tahun
Kelas C: 5-6 tahun
4)      Evaluasi, tujuan diadakannya evaluasi ini yaitu untuk masukan atau keritikan supaya kedepannya Program BAPEREN ini dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan para Orang Tua.
Tujuan dari tindak lanjut tersebut diharapkan adanya ibu-ibu yang bisa mengelola Program BAPEREN ini untuk berjalan sesuai target yang telah di tetapkan atau bisa disebut sebagai kader dari setiap Kelasnya minimal 2 Orang perkelas untuk berjalannya program.