RESUME
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Strategi dan Metode Program PNFI
Dosen pengampu: Didik Kurniawan, M.Pd
Oleh
Ine S Insani
NPM :162103012
JURUSAN PENDIDIKAN
MASYARAKAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt yang telah
memberikan rahmat, karunia serta kasih sayang terbesar-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan resume dari beberepa kelompok.
Resume ini disusun bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Strategi dan Metode Program PNFI. Selain itu sebagai upaya untuk memberikankesimpulan
dari beberapa kelompok yang sudah presentasi yang tujuannya agar bisa
mengevaluasi individu maupun kelompok.
Dalammenyelesaikan
resume ini, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1.
Bapak Didik Kurniawan,
M.Pd sebagai dosen mata kuliah Strategi dan Metode Program PNFI, yang telah
memberikan arahan dan tujuan dalam pembuatan resume ini;
2.
Kedua orang tua penulis
untuk doa dan motivasi dan mendukung dalam pembuatan resume ini;
3.
Rekan-rekan Pendidikan
Masyarakat 2016 yang telah memberikan dukungan dalam pembuatan resume ini.
Penulis menyadari
bahwa masih terdapat kekurangan dan keterbatasaan dalam pembuatan resume ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi
memperbaiki resume ini dalam penulisan lain dikemudian hari dan semoga resume
ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih.
Tasikmalaya, 06 April 2018
Penulis,
KETAWA
(KELOMPOK TANI WANITA)
Program
KETAWA (Kelompok Tani Wanita) yang di khusus kan untuk ibu rumah tangga di desa
baik yang bekerja maupaun yang tidak bekerja. Kegiatan yang dilaksanakan dalam
program ini yaitu menaman tanaman sejenis sayur di masing-masing pekarangan
rumah dengan cara teknik menanam yang baik dan benar dari Dinas Pertanian dan
pamong.
A. Teknik Pelaksanaan Program
1.
Tahap 1 : Sosialisasi
Pada tahap pertama melakukan koordinasi dengan pihak desa
setempat mengenai program yang akan dilaksanakan, untuk disampaikan kepada Ibu
PKK daerah tersebut. Sosialisasi berikutnya langsung disampaikan kepada sasaran
program (Ibu Rumah Tangga) mengenai waktu dan tempat serta gambaran program.
2.
Tahap 2 : Pelatihan
-Teori : Pemahaman dasar , pada tahap ini diadakan
pemberian materi tentang pemahaman dasar mengenai teknik pertanian yang
disampaikan oleh pihak dinas pertanian kota atau kabupaten tersebut.
Pemberian motivasi yaitu untuk dilakukan oleh kepala desa
tersebut.Tujuan dari pemberian motivasi untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat (ibu rumah tangga) dalam kegiatan tersebut.
-Tahap Praktek
a. Demonstrasi : memperlihatkan hasil nyata dari program
yang akan dilaksanakan melalui audio visual. Demonstrasi melalui tahap praktek
yaitu oleh pihak dinas pertanian.
b. Simulasi : para warga atau ibu pkk dapat mempraktekan
secara langsung sesuai dengan demonstrasi yang telah dipaparkan.
c. Eksekusi : tahap pemetaan sesuai dengan lokasi tahap
pelaksanaan di pekarangan rumah warga masing-masing.
d. Evaluasi dan Pengkaderan : pada tahap ini warga yang
berkaitan dalam melihat dan menilai kekurangan dalam proses program yang telah
dilaksanakan .
- Metode dan Strategi Kegiatan
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Simulasi
d. Praktek
PERNIK JASA
(Program
Pra Nikah Remaja Desa)
Program PERNIK JASA merupakan program yang dibuat atas dasarkepedulian dan
keprihatinan terhadap masyarakat yang di suatu daerah tertentu terdapat tingkat
kelahiran anak meningkat dikarenakan kurangnya pengetahuan mengenai kematangan
dalam menjalani bahtera rumah tangga, kemudian angka perceraian sangat tinggi
dikarenakan ketidak harmonisan dalam rumah tangga, dan kurangnya pemahaman
mengenai bahaya menikah di usia muda.Dari permasalahan tersebut, dibentuklah
program PERNIK JASA yang dalam pelaksanaannya mengacu kepada patokan pendidikan
dalam masyarakat. Menindaklanjuti program tersebut merupakan program yang
terjadi proses pembelajaran di dalamnya, dengan demikian dalam pelaksanaannya
mengacu kepada beberapa patokan, diantaranya:
a.
Program belajar, dalam pelaksanaan program tersebut dilaksanakan kegiatan
dalam pembejaran berupa penyuluhn mengenai pengethun pra nikah, kemudian
program gerakan Ibu Rumah Tangga berwirausaha yang berjuan dalam menunjang
kebutuhan pokok dalam rumah tangga, dan perencanaan jumlah anak dengan tujuan
untuk menurunkan angka kelahiran bayi.
b.
Pamong belajar, dalam kegiatan ini terdapat beberapa ahli yang dapat
memberikan pengetahuan dan arahan kepada warga belajar, pamong yang terdapat di kegiatan ini diantaranya dari
pihak Kantor Urusan Agama yang memang menangani masalah pernikahan, kemudian
pamong dari BKKBN yang merupakan ahli dalam mempersiapkan keluarga berencana,
dan pamong dari dinas kesehatan terkait dengan pengetahuan kesehatan pra nikah.
c.
Tempat belajar dalam kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kantor Desa, GOR,
mupun sekolah-sekolah yang merupakan mitra dari kegiatan tersebut.
d.
Sarana dan prasarana bejalar dalam kegiatan ini diantaranya, untuk sarana
penunjang seperti, alat pengeras suara (sound
system), lyar proyektor, infocus, kursi, dan alat tulis. Sedangkan untuk
prasarananya yaitu berupa tempat belajar (aula, ruangan) tempat parkir, dan
ruang kesehatan.
e.
Dana belajar, dalam pelaksanaan kegiatan tersebut sumber dana yang
didapatkan dari beberapa sumber diantaranya penggunaan dana desa, kemudian dana
daan sponsorship dari dinas-dinas terkait dalam kemitraan.
f.
Warga belajar, dalam pelaksanaannya sasaran dalam kegiatan tersebut di
khususkan untuk remaja usia 17 tahun ke atas atau usia matang dalam pernikahan
dan ibu maupun bapak rumah tangga yang sedang membina keluarga harmonis.
g.
Sumber belajar, dalam kegiatan memperoleh pengajaran tersebut warga
belajar dapat memperoleh sumber belajar dari ahli agama, ahli kesehatan dan ahli
dalam sosial dan atau psikologi.
h.
Kelompok belajar, dalam pelaksanannya terbagi menjadi beberapa kelompok
dalam pelaksanaannya diantaranya terdapat kelas remaja binaan, kelas wirausaha,
dan kelas usia matang menikah.
i.
Ragi atau motivasi belajar, yang menjadi dasar dalam pembelajaran ini
yaitu berasal dari kesadaran diri pribadi, kemudian kesadaran dari lingkungan,
kesadaran dari agama, kesadaran dari orang tua dan merupakan program pemerintah
dalam mensejahterakan dan mengatasi masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
j.
Hasil belajar, diharapkan warga belajar yang siap untuk menikah, kemudian
warga belajar yang mampu memperbaiki rumah tangganya dan warga belajar yang
mandiri dalam kesejahteraan keluarga.
KELUARGA
MULTITALENT
Keluarga multitalent merupakan suatu program
yang diusung oleh Konsentrasi Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI),
program ini di rumuskan bersama-samauntuk membentuk suatu keluarga yang lebih
produktif dan lebih efisien dalam berbagai bidang. Selain hanya dapat mengatur
dan menjalankan kehidupan keluarga, juga dapat membina, berinovasi terhadap
keluarganya dan keluarga lainnya untuk memajukan masyarakat. Seperti yang kita
ketahui banyak sekali program yang telah dilaksanakan dimasyarakat untuk
mendongkrak kesejahteraan dari segi ekonomi. Namun program yang dilaksanakan
tersebut dirasa begitu banyak kekurangan sehingga tak aneh bila mana program
yang diselenggarakan gagal.
Program
multitalent hadir dengan konsep yang
berbeda dengan pelaksanaannya, dimana pada pelaksanaan program ini berfokus
pada lima keluarga dahulu, dengan hal ini bukan berarti kita mengabaikan
masyarakat yang lain, namun hal ini dilakukan untuk bisa lebih fokus dan kita
bisa melihat parameter keberhasilannya. Dengan hanya berfokus kepada lima keluarga
saja kita bisa megevaluasi, misalnya dengan jangka waktu per tiga bulan kita
bisa menilai keluarga mana yang mampu mengikuti proses pembelajaran dan
mencapai suatu perubahan dan mana yang tidak. Dengan hanya berfokus pada lima
keluarga saja kita bisa sembari mengkaderisasi keluarga tersebut agar menjadi
contoh untuk masyarakat yang lain, sehingga bila mana program usai maka kelima
keluarga tersebut yang mempumyai andil untuk menjadi sumber belajar bagi
masyarakat yang lain.
BAHAN AJAR ATAU MATERI
1. Kesehatan:
a. Gizi
b. Pelayanan
Ibu Hamil dan bersalin
c. Pelayanan
Ibu Nifas dan menyusui
d. Pelayanan
Bayi dan Remaja
e. Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PBHS)
2.
Pendidikan
a. Menjadi
Orangtua hebat
b. Memahami
perlilaku dan belajar anak usia dini
c. Meningkatkan
perilaku baik anak
d. Bermain
sebagai cara anak belajar
e. Meningkatkan
kemampuan bahasa anak
f. Membantu
anak sukses di sekolah
g. Meningkatkan
wawasan dalam setiap bidang
3.
Ekonomi
a. Pengelolaan
keuangan keluarga
b. Tabungan
dan Kredit
c. Usaha
mikro kecil dan menengah
d. Kewirausahaan
e. Pemasaran
4.
Perlindungan Anak
a. Perlindungan
Anak
b. Hak
Anak termasuk anak berkebutuhan Khusus
c. Mencegah
kekerasan dalam rumah tangga
d. Perlindungan
ibu
5.
Spiritual
a. Pendidikan ibadah.
b. Pembinaan mengenai
pokok-pokok ajaran Islam dan al-Qur’an.
c. Pendidikan Akhlaq.
d. Pendidikan aqidah
lslamiyah
RPJ
(Relawan Peduli Janda)
Janda dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) yaitu wanita yang tidak bersuami lagi karena bercerai ataupun karena
ditinggal mati suaminya. Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa seorang
istri yang sudah ditinggalkan oleh suaminya baik itu karena perceraian ataupun
meninggal, yang dimana seorang istri harus hidup secara mandiri tanpa bantuan
dari seorang suami,maupun keluarga dari sang suami. Mandiri dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya sendiri dan anak-anaknya. Bukan hal yang mudah menjadi
seorang janda karena beban yang dihadapi cukup berat baik itu dalam hal
menafkahi keluarga dan menerapkan pendidikan terhadap anak-anaknya.
Dari keadaan tersebut kami memiliki
suatu gagasan untuk mencoba memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi oleh
seorang janda agar tidak merasa terbebani untuk menjadi seorang ibu sekaligus
ayah bagi anak-anaknya.Program
Relawan Peduli Janda (RPJ) merupkan program sosial yang bertujuan untuk
membantu masyarakat, khususnya para janda, dengan harapan para janda menjadi
mandiri, kreatif, dan produktif.
Ada beberapa program yang akan kami
jalankan, yang semuanya diadakan melihat dari kondisi yang dialami para
janda dan anaknya. Diantara programnya adalah
A. Kewirausahaan
Seorang
istri yang ditinggal suami, sebagian besar akan mengalami masalah dalam bidang
eknomi, seperti yang dijelaskan dalam bab
II landasa Teori tentang kesulitan finansial karen tiak ada sosok
pencari nafkah.
Pada
program ini, diharapkan janda akan menjadi
mandiri dengan berwirausaha sendiri.Kewirausahaan
lebih memfokuskan pada usaha kuliner yaitu usaha Cup Cake Janda dan juga usaha
Catering.
B. Parenting
Tanpa Ayah
Berdasar teori bahwa anak yang dibesakan tanpa ayah akan
mengalami dampak buruk untuk kondisi
anak, dan teori tentang kondisi ibu yang membesarkan anak tanpa ayah,baik
finansial, fisik, sosial dll, maka program ini mengharapkan para ibu tanpa ayah
akan mendidik anak dengan baik melalui pengetahuan dan praktek yang nanti akan
diberikan. Program ini akan dijalankan secara berkelanjutan dan bertahap. Dan
juga akan diberikan pendammpingan tentang pendidikan anak oleh ahlinya.
C. Senam
Ini salah satu program agar para janda lebih terbuka dengan lingkungan
sosial, dan lebih menyibukan diri agar tidak terus tenggelam dalam kesedihan.
.
KPL
(Komunitas
Peduli Lansia)
A.
Program
KPL (Komunitas Peduli Lansia)
Komunitas ini bergerak dalam lingkungan sosial
memberikan pemahaman kepada semua anak agar bisa berbakti kepada orang tua
khususnya lansia dengan Mengadakan kegiatan-kegiatan yang disukai oleh lansia
seperti jalan-jalan, shopping, bermain dan pembekalan guna mempersiapkan
kehidupan selanjutnya. KPL menjadi aspirasi atau wadah bagi orang tua yang
dimiliki keinginan tetapi belum bisa menyampaikan keinginannya tersebut karena
takut merepotkan anak-anaknya. Adapun Program yang dibuat dalam KPL ini adalah
sebagai berikut:
1)
Sosialisasi KPL
Dalam sosialisasi ini didalamnya berisi
pengenalan tentang apa itu KPL dan menjelaskan betapa pentingnya KPL untuk
lansia yang diikuti oleh para orang tua yang lanjut usia serta anak dari lansia
tersebut dan beberapa pemateri yang profesional seperti psikologi untuk lansia,
serta tokoh lansia yang produktif agar menjadi motivasi lansia lainnya.
Tujuan dari sosialisasi KPL yaitu selain
menumbuhkan motivasi lansia agar produktif dan menggunakan waktunya dengan
kegiatan bermanfaat, juga menyadarkan anak mereka agar lebih memperhatikan
orang tuanya sehingga tidak ada lagi lansia yang terlantar, selain itu
memberikan tips atau trik bagaimana menghadapi sifat lansia serta berbakti dan menyempatkan waktu untuk bersama
dengan orang tuanya.
2)
Program Lansia Sehat
Program
Lansia Sehat merupakan proses pelayanan yang ditujukan menjaga atau
meningkatkan kondisi fisik dan kesehatan lanjut usia, sehingga dapat
melaksanakan peran sosialnya. Tujuan dari program ini untuk Memberikan
pengetahuan dan pemahaman tentang cara hidup sehat, meningkatkan kesadaran dan
motivasi untuk melaksanakan pola hidup sehat serta memulihkan, memelihara dan
meningkatkan kondisi fisik lanjut usia.
Bentuk
program lansia sehat ini berupa posyandu lansia yaitu untuk mengontrol
kesehatan lansia dan kegiatan kesehatan lainnya seperti senam lansia yang
menyenangkan agar dapat meningkatkan kualitas kesehatan lansia serta menjadikan
lansia yang aktif dan bersosialisasi dengan yang lainnya.
3)
Program Lansia Bahagia
dan Produktif
Adanya
program ini salah satunya dengan
mengajak lansia dalam kegiatan menyenangkan seperti tafakur alam, jalan- jalan
religi, shopping, dll. Hal ini sebagai Upaya yang dilaksanakan dalam rangka
mengembangkan kreativitas untuk meningkatkan semangat hidup lansia agar bahagia
dalam menjalankan kehidupan serta meningkatkan keimanan lansia. Tujuan lainnya
yaitu untuk menciptakan suasana menyenangkan bagi lansia, Menciptakan suasan gembira dan akrab diantara
sesama lansia dengan pihak KPL serta
lingkungan sosialnya.
Sedangkan
agar lansia menjadi produktif maka KPL memfasilitasi mereka untuk mengembangkan
hobi, bakat serta minat mereka seperti merajut, bernyanyi dan keterampilan lain
untuk mengisi waktu luangnya sehingga merasa nyaman bergabung dengan KPL. Hasil
keterampilan mereka juga akan disalurkan oleh KPL guna meningkatkan
perekonomian dengan dibuantya rumah kreatif lansia yang berisi hasil
keterampilan keratif lansia.
Tujuan
kegiatan ini selain adanya pengisian waktu luang, menyalurkan bakat dan minat,
serta mengembangkan potensi yang dimiliki juga menciptakan aktivitas yang
produktif, menciptkan relasi antar lansia dan saling tukar pengalaman.
BAPEREN
(Belajar Parenting
Keren)
Program
BAPEREN atau kepanjangan dari Belajar Parenting Keren, merupakan sebuah program
yang disusun oleh kelompok 6 pada mata kuliah Strategi dan Metode PNFI. Program
tersebut merupakan sebuah pemikiran dari masalah yang sedang di hadapi atau masalah yang
akan datang jika tidak di cegah dari sekarang. Pada program tersebut terdapat tahapan dalam pelaksanaannya, tahapan
tersebut diantaranya:
a)
Tahapan pemikiran gagasan, yang mana penyusun memikirkan dan merumuskan
gagasan program tersebut sesuai dengan masalah yang terjadi atau suatu
pencegahan dari masalah yang akan atau sedang terjadi di masyarakat,
b)
Tahap perencanaan program, dalam tahap tersebut penyusun merencanakan dan
kemudian menuangkan kedalam sebuah karya yang dalam penerapannya tersebut
berupa makalah,
c)
Tahap penerapan program, penyusun dalam menerapkan program tersebut
setelah melalui tahap pemikiran dan perencanaan mulailah dengan tahap
penerapan, yang mana dalam penerapan program terdapat kegitan-kegiatan berupa;
1)
Sosialisasi program, yang dilakukan dengan cara mensosialisasikan atau
memberikan informasi mengenai program tersebut kepada masyarakat yang
bersangkutan,
2)
Workshop, dalam program BAPEREN ini metode yang digunakan di dalamnya adalah workshop atau seminar yang merupakan penerapan dalam penerapan Kelas Orang
Tua ini, yang telah tersusun secara sistematis, sesuai dengan maksud dari program
tersebut.
3)
Tindak lanjut dari program atau pengkaderan, merupakan aksi nyata atau
penerapan upaya mendukung pelaksanaan program BAPEREN yang bisa berjalan dan
digerakannya oleh Orang Tua yang menunggu anaknya pulang sekolah. Dalam
pelaksanaan program tersebut terbagi menjadi kelas-kelas yang mana dalam kelas tersebut
dikelompkan berdasarkan usia anak yaitu:
Kelas A: 0-2 tahun
Kelas B: 3-4 tahun
Kelas C: 5-6 tahun
4)
Evaluasi, tujuan diadakannya evaluasi ini yaitu
untuk masukan atau keritikan supaya kedepannya Program BAPEREN ini dapat
berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan para Orang Tua.
Tujuan dari tindak lanjut tersebut diharapkan adanya ibu-ibu yang bisa
mengelola Program BAPEREN ini untuk berjalan sesuai target yang telah di
tetapkan atau bisa disebut sebagai kader dari setiap Kelasnya minimal 2 Orang perkelas
untuk berjalannya program.